Mengenal Suara Gembala

Rabu, 8 November 2023

Baca: Yohanes 10:1-10

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”

10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.

10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.

10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. —Yohanes 10:4

Sewaktu kecil saya tinggal di sebuah peternakan di Tennessee dan kerap menghabiskan sore hari yang indah bersama seorang sahabat. Kami pergi menjelajahi hutan, menunggang kuda poni, mengunjungi arena rodeo, dan masuk ke lumbung untuk menonton para koboi melatih kuda mereka. Namun, setiap kali mendengar siulan ayah saya—suara jernih yang membelah angin dan bunyi-bunyian lainnya—saya akan segera menghentikan apa pun yang sedang saya lakukan dan pulang ke rumah. Sinyal yang diberikannya sangat jelas, dan saya tahu Ayah telah memanggil saya. Hingga beberapa dekade kemudian, saya masih mengenali suara siulan itu.

Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Dia adalah Sang Gembala, dan para pengikut-Nya adalah domba-domba-Nya. “Domba-domba mendengarkan suara [gembala],” kata-Nya. “Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar” (Yoh. 10:3). Saat banyak pemimpin dan pengajar berusaha menyesatkan murid-murid Kristus dengan otoritas mereka, Yesus menyatakan bahwa suara-Nya yang penuh kasih masih dapat didengar dengan jelas, karena berbeda dengan suara-suara lainnya. “Domba-domba itu mengikuti [sang gembala], karena mereka mengenal suaranya” (ay.4).

Kiranya kita mendengarkan suara Yesus dengan saksama dan tidak mengabaikannya dalam kebodohan kita, karena kebenaran dasarnya tidak berubah: Sang Gembala berbicara dengan jelas, dan domba-domba-Nya mendengarkan suara-Nya. Entah lewat sepenggal ayat Kitab Suci, ucapan seorang saudara seiman, atau gerakan hati dari Roh Kudus—Yesus masih berbicara, dan kita perlu mendengarkan-Nya. —Winn Collier

WAWASAN
Sebagian besar pengajaran Yesus sangat membumi dan praktis, sehingga wajar apabila orang terpikat dengannya. Kita melihat hal ini dalam Yohanes 10 ketika Kristus berbicara tentang penggembalaan dan domba, yang dipahami secara umum dalam kehidupan orang Israel kuno. Gambaran itu juga menggemakan kembali hubungan umat Israel dengan Allah di masa silam. Dalam Perjanjian Lama, Mazmur 23:1 yang pertama-tama melukiskan Allah sebagai gembala umat Israel. Tema tersebut kembali muncul dalam Yeremia 23:1-8; Yehezkiel 34; dan Zakharia 10:2-12. Yesus juga mengangkat tema gembala/domba di Lukas 15 dalam ketiga perumpamaan-Nya tentang sesuatu yang hilang (domba, dirham, dan anak). —Bill Crowder

Mengenal Suara Gembala

Menurut kamu, mengapa kamu sulit mendengar suara Allah? Apa yang sedang Sang Gembala katakan kepada kamu hari ini?

Ya Allah, aku perlu diingatkan bahwa Engkau berbicara kepadaku, dan bahwa aku benar-benar mendengarkan-Mu. Tolonglah aku untuk menyadari, mendengarkan, dan kemudian menanggapinya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Penny
    Penny says:

    Terima kasih Tuhan utk kebenaran firman-Mu hr ini. Tuhan berkati kita semua 🙏🏻 Amin 🙏🏻 Amin 🙏🏻

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *