Berharga di Mata Allah

Selasa, 21 November 2023

Baca: Yesaya 43:1-7

43:1 Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.

43:2 Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.

43:3 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu.

43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

43:5 Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat.

43:6 Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi,

43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”

Engkau berharga di mata-Ku dan mulia. —Yesaya 43:4

Sewaktu kecil, Ming merasa ayahnya seorang yang kasar dan sulit didekati. Bahkan saat ia jatuh sakit dan harus diantar ke dokter, ayahnya menggerutu bahwa itu merepotkan. Suatu kali, tanpa sengaja Ming mendengar pertengkaran dan mengetahui bahwa sang ayah sebenarnya menghendaki dirinya diaborsi. Perasaan sebagai anak yang tidak dikehendaki itu terus menghantui Ming hingga dewasa. Ketika Ming percaya kepada Tuhan Yesus, ia masih sulit memandang dan berhubungan dengan Allah sebagai Bapanya, meski tahu bahwa Dia adalah Tuhan atas hidupnya.

Jika kita merasa tidak dicintai oleh ayah kita sendiri, seperti yang dialami Ming, mungkin saja kita menghadapi keraguan serupa dalam hubungan kita dengan Allah. Kita mungkin bertanya-tanya, Apakah aku menjadi beban bagi-Nya? Apakah Dia peduli padaku? Mungkin ayah duniawi kita tidak hangat dan terkesan jauh, tetapi Allah, Bapa kita di surga, mendekati kita dan berkata, “Aku ini mengasihi engkau” (Yes. 43:4).

Dalam Yesaya 43, Allah berbicara sebagai Pencipta kita dan juga sebagai Bapa. Jika kamu masih bertanya-tanya apakah Dia ingin kamu hidup dalam pemeliharaan-Nya dan menjadi bagian dari keluarga-Nya, dengarkanlah firman-Nya kepada umat-Nya: “Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi” (ay.6). Jika kamu meragukan nilai diri kamu di mata-Nya, dengarkanlah penegasan-Nya: “Engkau berharga di mata-Ku dan mulia” (ay.4).

Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia mengutus Yesus untuk datang ke dunia dan membayar hukuman dosa kita, agar kita yang percaya kepada-Nya dapat hidup dengan Dia untuk selamanya (Yoh. 3:16). Karena apa yang Dia katakan dan sudah lakukan bagi kita, kita dapat memiliki keyakinan penuh bahwa Dia menginginkan dan mengasihi kita. —Jasmine Goh

WAWASAN
Dua kali dalam Yesaya 43, umat yang dikasihi Allah diperintahkan agar tidak takut: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau” (ay. 1), dan “Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau” (ay. 5). Ucapan “janganlah takut . . . sebab” yang diikuti dengan tindakan Allah menjadi pola yang berulang dan konsisten dalam Kitab Suci ketika Allah memerintahkan umat-Nya agar tidak takut (lihat Kejadian 15:1; Ulangan 31:6; Yesaya 41:10). Untuk mengekang rasa takut, dinyatakanlah suatu janji, tindakan, atau kebenaran mengenai Allah. Tindakan penebusan (pertolongan atau penyelamatan) terlihat di Yesaya 43:1. Meski jalan yang sulit menanti umat Israel (ay. 2), Sang Juruselamat akan menyertai mereka (ay. 3). Penyertaan Allah mengekang rasa takut (ay. 5). Sungguh menenteramkan saat mengetahui bahwa ke mana pun hidup ini membawa kita, kita tidak perlu takut. Pemazmur berkata, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku” (Mazmur 23:4). —Arthur Jackson

Berharga di Mata Allah

Bagaimana pengalaman kamu berhubungan dengan Allah sebagai Bapa? Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengingatkan diri bahwa kamu berharga di mata-Nya?

Ya Bapa, aku ingin hidup setiap hari sebagai anak-Mu, yang berharga dan mulia di mata-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 16-17; Yakobus 3

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. dedi napitupulu
    dedi napitupulu says:

    pas sekali renungan hari ini dengan pergumanku saat ini. Saat rasanya Tuhan melupakanku karena ga menjwab doa doaku, saat itu juga Tuhan jawab dg renungan ini bahwa Tuhan mengasihiku dan aku ga perlu takut. Terima kasih Tuhan. Aku tau ini tidak kebetulan 💜

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *