Di dalam Taman

Jumat, 20 Oktober 2023

Baca: Kejadian 2:8-9; 3:16-19

2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. —Kejadian 2:8

Ayah saya senang berada di alam terbuka untuk berkemah, memancing, dan berburu bebatuan. Ia juga senang bekerja di pekarangan dan kebun, meski hal itu membutuhkan kerja keras! Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk memangkas, mencangkul, menanam benih atau bunga, mencabuti rumput liar, memotong rumput, serta menyirami pekarangan dan kebunnya. Hasilnya memang sepadan—halaman rumput yang rapi, tomat yang segar, dan mawar yang cantik. Setiap tahun Ayah memangkas tanaman mawar sampai pendek mendekati tanah, dan setiap tahun juga tanaman bunga itu akan tumbuh kembali—memenuhi indra dengan aroma dan keindahannya.

Dalam Kitab Kejadian, kita membaca tentang Taman Eden tempat Adam dan Hawa tinggal, bertumbuh, dan melangkah bersama Allah. Di sana, Allah “menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya” (Kej. 2:9). Saya membayangkan taman yang sempurna itu juga memiliki bunga-bunga yang indah dan harum—bahkan mungkin mawar tanpa duri!

Setelah Adam dan Hawa memberontak terhadap Allah, mereka diusir dari taman dan harus menanam serta merawat taman mereka sendiri. Itu berarti mereka harus mengusahakan tanah yang keras, bersusah payah mengenyahkan duri, dan menghadapi beragam tantangan lainnya (3:17-19,23-24). Namun, Allah terus memelihara mereka (ay.21). Dia juga tidak meninggalkan umat manusia tanpa keindahan ciptaan yang dapat menarik kita kepada-Nya (Rm. 1:20). Bunga-bunga di taman menjadi lambang pengharapan dan penghiburan yang mengingatkan kita akan kasih dan janji Allah yang terus berlaku bagi ciptaan yang diperbarui-Nya! —Alyson Kieda

WAWASAN
Gambaran taman dalam Kejadian 2–3, yang mencakup “pohon kehidupan” (2:9; 3:22,24), mempersiapkan para pembaca Alkitab untuk penggunaan istilah tersebut di bagian-bagian lain dari Kitab Suci. Orang yang memakan buah dari pohon yang unik dan memberi hidup itu tidak akan mati (3:22). Dalam Kitab Amsal, ungkapan tersebut dipakai secara metafora: “[Hikmat] menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya” (3:18); “Hasil orang benar adalah pohon kehidupan” (11:30); “Lidah lembut adalah pohon kehidupan” (15:4). Dalam Kitab Wahyu (22:2,14,19), kita melihat keberadaan orang percaya kelak di tempat serupa taman Eden. Suatu kehidupan indah seperti di taman tersebut sungguh-sungguh menanti umat Allah. —Arthur Jackson

Di dalam Taman

Kapan keindahan alam ciptaan membuat kamu memuji Sang Pencipta? Bagaimana kamu melihat Allah dalam ciptaan-Nya?

Ya Allah, terima kasih atas banyaknya karya ciptaan yang mengingatkanku pada diri-Mu. Terima kasih untuk keindahan yang kutemukan di antara duri.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 59-61; 2 Tesalonika 3

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Mantafffff.. akhirnya pulih kembali Warung ini .. josssssssss..

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Trisha Fayola
    Trisha Fayola says:

    kita bisa memuji Tuhan dari banyak hal, salah satunya adalah dari hasil penciptaannya yang indah yang dapat kita pandang. Terpujilah Tuhan

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *