Perbuatan Baik

Kamis, 7 September 2023

Baca: Rut 2:5-12

2:5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: “Dari manakah perempuan ini?”

2:6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: “Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.

2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti.”

2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: “Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan.

2:9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu.”

2:10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: “Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?”

2:11 Boas menjawab: “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.

2:12 TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung.”

[Tuhan] rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati. —Rut 2:20

Berbulan-bulan setelah mengalami keguguran, Valerie memutuskan untuk menjual barang-barang yang dimilikinya. Gerald, seorang tetangga jauh yang bekerja sebagai pengrajin, dengan penuh semangat membeli tempat tidur bayi yang dijual Valerie. Selama di sana, istri Gerald mengetahui tentang kehilangan yang dialami Valerie. Setelah mendengar situasi Valerie dalam perjalanan pulang, Gerald pun memutuskan untuk membuatkan sebuah kenang-kenangan kerajinan dari tempat tidur bayi tersebut. Seminggu kemudian, dengan berlinang air mata ia mempersembahkan sebuah bangku yang indah kepada Valerie. “Ada banyak orang baik di luar sana, dan inilah buktinya,” tutur Valerie.

Seperti Valerie, Naomi dan menantu perempuannya, Rut, juga mengalami kehilangan yang tragis. Suami Naomi dan kedua putranya telah meninggal dunia. Kini mereka berdua tidak memiliki ahli waris dan juga tidak ada yang menafkahi mereka (Rut 1:1-5). Pada saat itulah Boas hadir. Ketika Rut pergi ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai, Boas—sang pemilik ladang—bertanya tentang Rut. Setelah mengetahui siapa Rut, Boas pun bersikap baik kepadanya (2:5-9). Rut yang kagum bertanya kepada Boas, “Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu?” (ay.10). Boas menjawab, “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati” (ay.11).

Boas kemudian menikahi Rut dan menafkahi Naomi (ps. 4). Melalui pernikahan mereka, lahirlah leluhur dari Daud—dan leluhur Yesus. Sebagaimana Allah memakai Gerald dan Boas untuk mengubahkan dukacita seseorang, Dia sanggup bekerja melalui diri kita untuk menunjukkan kebaikan dan empati kepada orang-orang yang sedang menderita. —ALYSON KIEDA

WAWASAN
Kisah Rut menunjukkan keindahan karya penebusan Allah. Dia menebus kita melalui Yesus, keturunan Rut (Matius 1:5). Namun, jangan abaikan sejarah leluhur Rut yang memalukan. Rut berasal dari suku Moab, yang adalah keturunan Lot. Lot memiliki anak-anak dari kedua anak perempuannya sendiri (Kejadian 19:30-38). Asal-usul Boas juga kurang meyakinkan. Ibunya adalah Rahab (Matius 1:5), seorang pelacur Kanaan (Yosua 2:1; 6:17,25). Baik Rut maupun Rahab (Ibrani 11:31) memilih untuk menyatakan diri sebagai pengikut satu-satunya Allah yang sejati. Rut berkata kepada ibu mertuanya, “Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:16). Yang penting bukanlah asal-usul dan masa lalu kita, melainkan hanya identitas kita di dalam Kristus. –—Tim Gustafson

Perbuatan Baik

Kapan kamu pernah menjadi pihak yang menunjukkan kebaikan? Kapan kamu pernah menjadi penerima kebaikan orang lain? Apa hasil dari perbuatan tersebut?

Ya Allah, terima kasih, karena Engkau telah mengaruniakan Putra-Mu untuk menebusku dalam kebaikan teragung yang pernah ada.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1-2; 1 Korintus 16

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *