Terpukul tetapi Tetap Berpengharapan

Sabtu, 26 Agustus 2023

Baca: Mazmur 22:15-25

22:15 (22-16) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.

22:16 (22-17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.

22:17 (22-18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.

22:18 (22-19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

22:19 (22-20) Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!

22:20 (22-21) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing.

22:21 (22-22) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku!

22:22 (22-23) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:

22:23 (22-24) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!

22:24 (22-25) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.

22:25 (22-26) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia.

Aku akan . . . memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah. —Mazmur 22:23

Di penghujung kebaktian, pendeta mengundang Latriece ke depan untuk bersaksi. Rasanya tak seorang pun dari antara jemaat yang menduga betapa luar biasanya kesaksian Latriece. Ia bercerita bagaimana ia pindah dari Kentucky ketika bencana tornado merenggut nyawa tujuh orang anggota keluarganya pada bulan Desember 2021. “Saya masih bisa tersenyum karena Allah beserta saya,” katanya. Meski telah didera cobaan berat, kesaksian Latriece sungguh menguatkan para pendengar yang sedang menghadapi cobaan mereka masing-masing.

Perkataan Daud dalam Mazmur 22 (yang merujuk kepada penderitaan Yesus) datang dari seseorang yang telah babak belur dan merasa ditinggalkan oleh Allah (ay.2), dihina dan diejek oleh banyak orang (ay.7-9), serta dikelilingi oleh pemangsa (ay.13-14). Ia merasa lemah dan tenaganya terkuras (ay.15-19)—tetapi tidak kunjung putus asa. “Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!” (ay.20).

Walaupun mungkin tidak sama dengan kesulitan yang dialami Daud atau Latriece, tantangan yang kamu hadapi saat ini juga sama-sama nyata. Namun, firman Tuhan di ayat 25 juga sama-sama berarti: “Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, . . . dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.” Kemudian, ketika kita sudah mengalami pertolongan Allah, marilah kita menyatakan kebaikan-Nya agar orang lain juga dapat mengetahuinya (ay.23). —ARTHUR JACKSON

WAWASAN
Di dalam mazmur ratapan yang ditulis Daud ini (Mazmur 22), kita menemukan kata-kata yang diucapkan Yesus di atas salib: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (ay.2; Matius 27:46; Markus 15:34). Sejumlah orang meyakini bahwa mazmur ini terutama menubuatkan penderitaan Kristus. Yang lain meyakini bahwa itu adalah pengalaman Daud dalam konteks Perjanjian Lama, tetapi menerima makna lebih dalam karena dikutip oleh Yesus. Menurut ESV Study Bible, ada baiknya kita melihat mazmur ini “memberikan ratapan bagi seseorang yang menderita meski tak bersalah, dan kemudian kita melihat bagaimana . . . Injil menggunakannya untuk menggambarkan Yesus sebagai Pribadi terbesar yang menderita meski tak berdosa.” Dalam Matius 27, kita melihat beberapa ayat yang paralel dengan Mazmur 22. Matius 27:35 menyatakan bahwa sesudah menyalibkan Kristus, “mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi” (lihat Mazmur 22:19). Matius 27:39 maupun Mazmur 22:8 sama-sama menyebutkan bahwa orang-orang yang lewat menghujat Dia “sambil menggelengkan kepala”. —Alyson Kieda

Terpukul tetapi Tetap Berpengharapan

Apa saja manfaat dari membagikan kisah-kisah tentang kebaikan Allah kepada sesama? Mengapa sangat penting untuk bersekutu dengan saudara-saudara seiman kita di dalam Kristus?

Bapa Surgawi, kini kubawa perasaan tidak berdayaku kepada-Mu. Embuskanlah pengharapan baru ke dalam hatiku dan tolonglah aku untuk memuji nama-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:89-176; 1 Korintus 8

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Christine Angelina
    Christine Angelina says:

    so blessed untukku dan keluarga yang saat ini berjuang untuk sembuh untuk berpengharapan teguh pada janjiNya yang akan menolong kita dalam semua pergumulan, Tuhan Yesus memberkati🤍🥺😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *