Iman Seorang Anak

Selasa, 1 Agustus 2023

Baca: Lukas 18:15-17

18:15 Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

18:17 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”

Yesus . . . berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku.” —Lukas 18:16

Nenek angkat kami sempat terbaring di rumah sakit setelah beberapa kali terserang stroke. Para dokter tidak tahu pasti seberapa luas kerusakan otak yang dialaminya. Mereka harus menunggu sampai kondisi nenek kami sedikit membaik untuk menguji fungsi otaknya. Wanita berusia delapan puluh enam tahun itu hanya bisa mengucapkan beberapa kata, itu pun sedikit sekali yang dapat dimengerti. Namun, ketika nenek yang pernah mengasuh putri saya selama dua belas tahun itu melihat saya, beliau langsung membuka mulut dan bertanya: “Bagaimana Kayla?” Kata-kata pertama yang dilontarkannya kepada saya adalah tentang putri saya yang sangat ia sayangi.

Yesus juga sangat menyayangi anak-anak. Dia menganggap anak-anak penting, meski murid-murid-Nya tidak setuju. Beberapa orangtua mencari Yesus dan membawa anak-anak mereka kepada-Nya. Dia lalu “menjamah dan memberkati mereka” (Luk. 18:15 BIS). Namun, tidak semua orang senang melihat Yesus memberkati anak-anak. Murid-murid memarahi para orangtua itu dan meminta mereka berhenti mengganggu Yesus. Akan tetapi, Yesus menegur murid-murid-Nya dan berkata, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku” (ay.16). Dia menjadikan anak-anak sebagai teladan dari sikap yang harus kita miliki dalam menyambut Kerajaan Allah—dengan ketergantungan, kepercayaan, dan ketulusan yang sederhana.

Anak-anak jarang menyimpan maksud tersembunyi. Mereka bersikap apa adanya dan tidak berpura-pura. Dengan pertolongan Bapa Surgawi, kiranya kita dapat kembali mempercayai-Nya bagaikan sifat seorang anak, dengan iman dan ketergantungan yang penuh kepada-Nya. —KATARA PATTON

WAWASAN
Masing-masing dari keempat kitab Injil memiliki fitur utama yang digunakan penulisnya, dengan inspirasi Roh Kudus, untuk menceritakan tentang Yesus. Di Injil Matius, penceritaannya tercakup dalam lima bagian pengajaran utama yang mencerminkan kelima Taurat Musa (Kitab Kejadian-Ulangan). Di Injil Markus, Yesus pertama-tama mengungkapkan siapa diri-Nya, lalu mempersiapkan para murid mengenai tujuan kedatangan-Nya. Injil Yohanes berfokus pada sejumlah mukjizat yang membuktikan identitas Yesus.

 

Di Injil Lukas, fitur utamanya sering disebut sebagai “Perjalanan Yesus ke Yerusalem.” Ceritanya dimulai ketika Kristus “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (9:51) dan diakhiri dengan Dia dielu-elukan di Yerusalem (19:28-48). Injil Lukas adalah hasil riset yang teliti (1:1-4) dan dimaksudkan untuk mempersiapkan pembaca tentang apa yang akan terjadi di Yerusalem, yaitu kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus. Sungguh menakjubkan bagaimana Roh Kudus memakai orang yang berbeda-beda dengan beragam strategi untuk memberitakan kisah terbesar yang pernah diceritakan. —Bill Crowder

Iman Seorang Anak

Bagaimana kamu dapat meneladan ketulusan seorang anak dalam hubungan kamu dengan Allah? Bagaimana cara kamu memberkati anak-anak dalam keluarga dan komunitas kamu?

Ya Bapa, tolonglah aku untuk terbuka dan tulus seperti seorang anak saat aku menerima Kerajaan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 57-59; Roma 4

Bagikan Konten Ini
49 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Claudia K
    Claudia K says:

    Amin.. Kiranya kita dikuatkan, tidak bimbang dan tetap percaya janji Allah akan digenapi atas kita. Gbu

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *