Pengharapan dalam Duka

Senin, 24 Juli 2023

Baca: 1 Tesalonika 4:13-18

4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

Kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. —1 Tesalonika 4:13

Louise adalah seorang anak perempuan yang aktif, ceria, dan menyenangkan semua orang yang dijumpainya. Sayangnya, pada usia lima tahun, hidupnya direnggut oleh sebuah penyakit langka. Kematiannya yang mendadak mengguncang kedua orangtuanya, Day Day dan Peter, dan kami semua yang bekerja bersama mereka. Kami ikut merasakan dukacita yang mendalam. 

Namun, Day Day dan Peter telah menemukan kekuatan untuk terus melangkah. Ketika saya bertanya kepada Day Day bagaimana mereka dapat bertahan, ia berkata bahwa mereka mendapat kekuatan ketika memikirkan di mana Louise berada sekarang, yaitu dalam dekapan Yesus yang penuh kasih. “Kami sungguh bersukacita untuk putri kami yang pada waktunya telah menyongsong keabadian,” kata Day Day. “Oleh anugerah dan kekuatan Allah, kami mampu melewati masa perkabungan dan dapat terus mengerjakan tugas-tugas yang telah Allah percayakan kepada kami.” 

Penghiburan yang dirasakan Day Day datang dari keyakinannya akan hati Allah yang telah menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus. Pengharapan yang diberikan Alkitab bukanlah perasaan optimisme buta, melainkan kepastian absolut berdasarkan janji Allah yang takkan pernah Dia ingkari. Dalam dukacita, kita dapat bergantung sepenuhnya pada kebenaran agung itu. Itulah yang dinyatakan Paulus untuk menguatkan orang-orang yang berduka karena ditinggalkan teman-teman mereka: “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” (1Tes. 4:14). Kiranya pengharapan pasti tersebut memberi kita kekuatan dan penghiburan hari ini—bahkan di saat kita berduka. —Leslie Koh

WAWASAN
Perikop kita hari ini tidak bermaksud mengatakan bahwa orang percaya tidak boleh berduka. Duka karena kehilangan orang yang dikasihi adalah proses yang alami dan diperlukan, dan juga membutuhkan waktu. Kematian memang dapat menimbulkan rasa sakit dan kepedihan hati yang luar biasa. Namun, di sini kita diperintahkan agar tidak berdukacita “seperti orang-orang lain”—orang tidak percaya— “yang tidak mempunyai pengharapan” (1 Tesalonika 4:13). Dukacita kita lebih ringan ditanggung oleh karena Roh Kudus, Sang Penghibur, ada bersama kita (Yohanes 14:15-17); dan kita mempunyai jaminan akan dipersatukan kembali dengan saudara-saudari seiman yang kita kasihi dan menikmati Juruselamat kita bersama-sama, untuk selama-lamanya. Mereka yang percaya kepada Yesus tahu bahwa hidup di dunia ini bukanlah segalanya. Kita mempunyai janji hidup yang kekal (3:16). Orang-orang yang kita kasihi telah aman dalam pelukan Kristus, dan suatu hari kelak kita akan dipersatukan di tempat “maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (Wahyu 21:4) dan di sana “maut telah ditelan dalam kemenangan” (1 Korintus 15:54). —Alyson Kieda

Pengharapan dalam Duka

Bagaimana kamu dapat dikuatkan oleh janji-janji Allah bagi mereka yang mengikut Dia? Bagaimana kamu dapat menghibur seseorang yang tengah berduka karena kehilangannya? 

Bapa Surgawi, terima kasih untuk pengharapan dan penghiburan yang Engkau sediakan hari ini. Kuatkanlah aku hari ini supaya aku juga dapat menguatkan orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 35-36; Kisah Para Rasul 25

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *