Mengenakan Kerendahan Hati

Kamis, 20 Juli 2023

Baca: Filipi 2:5-11

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

[Yesus] mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. —Filipi 2:7

Dalam sebuah episode acara televisi Undercover Boss, seorang CEO perusahaan waralaba es krim menyamar dengan mengenakan seragam kasir. Dengan mengenakan wig dan riasan untuk menyamarkan identitasnya, ia berpura-pura menjadi pegawai “baru” di salah satu toko waralabanya. Tujuannya adalah untuk melihat langsung cara kerja dapurnya sekaligus kenyataan yang terjadi di lapangan. Dari pengamatannya tersebut, ia dapat menyelesaikan beberapa masalah yang dihadapi toko tersebut.

Yesus Kristus “mengambil rupa seorang hamba” (Flp. 2:7) untuk menyelesaikan masalah kita. Dia menjadi manusia—hidup di muka bumi, mengajarkan kita tentang Allah, dan sebagai puncaknya, mati di kayu salib karena dosa-dosa kita (ay.8). Pengorbanan tersebut memperlihatkan kerendahan hati Kristus yang dengan taat memberikan nyawa-Nya sebagai korban untuk menghapuskan dosa kita. Dia langsung turun ke lapangan—datang ke dunia sebagai manusia dan mengalami sendiri apa yang kita alami. 

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk “berjiwa seperti” Juruselamat kita, terutama dalam hubungan kita dengan saudara-saudari seiman (ay.5 bis). Allah sanggup menolong kita untuk mengenakan kerendahan hati (ay.3) dan meniru pola pikir Kristus (ay.5). Dia mendorong kita untuk hidup sebagai hamba-hamba yang siap memenuhi kebutuhan orang lain dan rela turun tangan untuk membantu mereka. Ketika Allah memimpin kita untuk mengasihi orang lain dengan rendah hati, kita akan siap melayani mereka dan dengan penuh kepedulian mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi. —Katara Patton

WAWASAN
Di Filipi 2:5, Rasul Paulus mendorong jemaat di Filipi (dan kita) untuk mempunyai pola pikir Kristus dalam hubungan-hubungan kita dengan sesama. Meski Yesus adalah Allah, Dia relamerendahkan diri-Nya dengan meninggalkan surga untuk menjadi manusia, sebagai “hamba”, untuk menebus dosa-dosa kita di kayu salib (ay.7-8). Kita harus meneladan Kristus (ay.1-4), yang menempatkan orang lain dan kebutuhan mereka di atas kebutuhan-Nya sendiri, dan itulah yang Dia harapkan untuk kita lakukan. Sikap itu menuntut kerendahan hati. Seorang ahli Alkitab dengan tepat menyatakan, “Yesus adalah paradigma kemajuan rohani yang sejati: bukan pergumulan yang mengagungkan diri sendiri demi supremasi, melainkan kasih yang mendalam bagi Allah dan sesama yang dinyatakan dalam tindakan pelayanan.” Syukurlah, Kristus telah mengaruniakan Roh Kudus yang melayani sebagai penasihat dan pembimbing untuk menolong kita dalam perjalanan menjadi semakin serupa Kristus (Yohanes 14:16,26). —Alyson Kieda

Mengenakan Kerendahan Hati

Bagaimana kamu dapat menolong orang lain menjawab kebutuhan dan masalah mereka dengan penuh kasih? Bagi kamu, apa artinya meniru kerendahan hati Yesus?

Allah yang kudus, terima kasih atas pengorbanan Tuhan Yesus bagiku. Berikanlah aku pola pikir Kristus saat aku melayani saudara-saudari seimanku dengan kerendahan hati.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26-28; Kisah Para Rasul 22

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amen

  2. Adenita Cynthia Sihombing
    Adenita Cynthia Sihombing says:

    Tuhan tolong aku supaya rendah hati menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan ku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *