Memperbaiki Gokart

Minggu, 18 Juni 2023

Baca: Efesus 3:12-19

3:12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

3:13 Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.

3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,

3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.

3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. —Efesus 3:14-15

Garasi rumah masa kecil saya menyimpan banyak kenangan. Biasanya pada Sabtu pagi, ayah saya mengeluarkan mobil dari garasi sehingga kami mempunyai ruang untuk mengerjakan proyek favorit saya: memperbaiki mobil gokart rusak yang kami temukan. Di lantai garasi, kami memberi gokart itu roda baru, memasang kaca depan plastik yang sporty, dan—dengan Ayah di jalan mengawasi lalu lintas—saya akan membawanya ngebut di depan rumah dengan penuh semangat! Mengingat kembali masa-masa itu, saya pikir, apa yang kami lakukan di garasi itu lebih daripada sekadar memperbaiki gokart. Di sana, seorang anak laki-laki sedang dibentuk oleh ayahnya—dan dalam prosesnya saya melihat sekilas sosok Allah sebagai Bapa.

Manusia diciptakan menurut gambar Allah sendiri (Kej. 1:27-28). Pola asuh anak yang kita lakukan juga berasal dari Allah, karena Dialah “Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya” (Ef. 3:14-15). Seperti halnya orangtua mengikuti kesanggupan Allah dalam memberikan kehidupan dengan melahirkan anak-anak ke dunia, dan dengan mengasuh serta melindungi anak-anak, mereka menunjukkan kualitas yang tidak bersumber dari diri mereka sendiri melainkan dari Allah Bapa. Allah adalah teladan yang mendasari semua pola asuh manusia.

Ayah saya tidak sempurna. Seperti setiap ayah dan ibu di dunia ini, pola asuh yang diterapkan ayah saya terkadang gagal meniru cara Bapa di surga. Namun, ketika beliau berupaya sungguh-sungguh mengikuti Allah, saya mengalami sekilas pengasuhan dan perlindungan Allah sendiri—seperti ketika kami memperbaiki gokart di lantai garasi rumah kami. —Sheridan Voysey

WAWASAN
Di akhir perjalanan misinya yang kedua, Paulus mengadakan kunjungan singkat ke Efesus (Kisah Para Rasul 18:19-22) dan kembali ke sana pada awal perjalanan misinya yang ketiga (19:1-21; 20:31). Ketika dipenjara (lihat Efesus 3:1), kemungkinan di Roma, ia menulis surat kepada jemaat Efesus untuk mendorong orang percaya di sana agar tetap kuat, dengan mengatakan bahwa ia tekun berdoa bagi pertumbuhan dan kedewasaan mereka (1:15-18).

Kitab Efesus memuat dua doa. Dalam doa pertama, yang menekankan pengenalan (1:15-23), Paulus berdoa agar jemaat memiliki “Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal [Allah] dengan benar,” dan “mengerti pengharapan . . . yang terkandung dalam panggilan-Nya” (ay.17-18). Dalam doa kedua, yang berfokus pada kasih, Paulus berdoa agar dengan “berakar serta berdasar di dalam kasih (3:17), mereka dapat memahami “betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus” (ay.18). —K.T. Sim

 

Memperbaiki Gokart

Bagaimana kamu melihat bahwa pola asuh yang baik dapat mencerminkan sifat Allah? Bagaimana kamu dapat mencerminkan pengasuhan dan perlindungan Allah kepada orang lain hari ini?

Allah Bapa, tolonglah aku mengasuh dan melindungi anak-anak kami dan juga sesama kami hari ini, dengan menunjukkan sifat-sifat-Mu yang indah kepada mereka.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 10-11; Kisah Para Rasul 4:1-22

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. ika
    ika says:

    ayah saya baru saja meninggal. dan saat saya baca rejungan ini saya teringat bahwa saya bisa mempertahankan dan punya iman spt ini adalah bentuk pengasihan ayah yg sangat baik sperti Bapa yg menyayangi anaknya melalui ayah saya yg ada di dunia dan skrg telah kembali brrpulang kepada Bapa pemiliknya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *