Lewat Hal-hal Sederhana yang Sering Tak Kuhiraukan, Inilah Cara Tuhan Mengasihiku

Oleh Egaria Florenci, Tomohon

Aku sering bertanya, apakah aku dikasihi, apakah ada yang peduli padaku, adakah yang menyukaiku? Pertanyaan ini muncul, ketika sesuatu yang aku harapkan tidak sesuai dengan apa yang sedang terjadi. Sulit melihat bahwa segala peristiwa adalah cara Tuhan mengasihiku.

Suatu ketika, di ibadah pagi bersama siswa, kami mendengarkan salah satu lagu Kidung Jemaat yang berjudul “Seindah Siang Disinari Terang”. Berikut ini adalah lirik yang menggetarkan hatiku:

Seindah siang disinari terang

cara Tuhan mengasihiku;

seindah petang dengan angin sejuk

cara Tuhan mengasihiku.

Ketika menyanyikannya, menyadarkanku bahwa hal-hal sederhana yang setiap hari kulihat dan rasakan adalah cara Tuhan mengasihiku. Lalu, mengapa masih sering ragu dan bertanya-tanya? Sejak hari itu, aku mulai menghitung apa saja cara Tuhan mengasihiku setiap hari, dan ternyata tidak terhitung banyaknya. Namun, di bawah ini akan dipaparkan beberapa cara Tuhan yang membuat hatiku sangat takjub.

1. Keluargaku 

Tidak ada keluarga yang sempurna. Itu menjadi penguatan bagiku, ketika kondisi keluargaku sedang tidak baik-baik saja. Orang tuaku bukan sosok orang tua yang memiliki cara parenting yang baik. Mereka hanya 2 orang lulusan SMA dan menikah di usia muda. Sangat banyak kekurangan, tetapi di dalam ketidaksempurnaan mereka, Tuhan telah beranugerah dengan luar biasa. Kesulitan demi kesulitan telah mereka lalui bersama. Sering merasa tidak cocok satu sama lain, tetapi kasih Tuhan yang tinggal dalam hati mereka terus menjadi kekuatan untuk bertahan dan menunjukkan kasih yang tulus kepadaku dan adik-adikku. Ketika sore hari yang melelahkan dan menekan, merekalah yang kucari. Tidak banyak nasihat dan penguatan yang bisa mereka berikan, tetapi bercerita dan mendengarkan lelucon mereka sudah cukup menghiburku. Aku percaya, merekalah perpanjangan tangan Tuhan bagiku, dan merekalah cara Tuhan mengasihiku. Tuhan sangat so sweet

2. Rekan Kerjaku

Aku bukanlah orang yang menyenangkan, aku juga bukan orang yang royal dan sangat sering bersikap egois dan apatis, terkadang juga sangat rendah diri. Rekan kerjaku sangat tahu karakterku yang buruk, tetapi mereka dengan setia menemaniku, menegurku dan meneguhkan hatiku ketika mulai goyah. Mereka menerimaku sebagaimana mestinya, tidak membiarkan aku menjadi orang yang buruk tetapi menolong menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Ada rekan yang berbagi video TikTok yang lucu setiap hari, ada rekan yang merekomendasikan buku-buku yang baik untuk dibaca, ada rekan yang sangat suka bercerita tentang pergumulannya dan mendengarkan pergumulanku. Masih banyak rekan lainnya dan itulah cara Tuhan mengasihiku, sekali lagi Tuhan sangat so sweet!

3. Pekerjaanku

Yakobus 3:1, “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.” Pemahamanku mengenai bagian ini, bahwa seorang guru dituntut banyak, jangan begini, jangan begitu, harus jaga perilaku, karena kabarnya guru itu digugu dan ditiru. Ini menjadi penjaga bagiku untuk terus menjaga kekudusan dalam tindakan, pikiran, dan perkataan. Pekerjaanku sebagai guru menjadi cara Tuhan membentukku menjadi pribadi yang dapat diteladani. Lagi-lagi, sungguh manis cara Tuhan mengasihiku.

4. Siswa-siswaku

Siswa yang dipercayakan kepadaku sungguh unik dan luar biasa. Banyak cerita hidup mereka membuat terharu dan mengingatkan betapa besar kasih Tuhan bagi kami, manusia yang berdosa. Tertawa, marah, bermalas-malasan, tawar-menawar, dan menangis itu menjadi kebiasaan mereka di kelas. Kelihatannya tidak banyak yang menyenangkan, tetapi itu juga membentukku menjadi pribadi yang penuh kasih kepada setiap orang, baik atau tidak keadaannya. Ini cara Tuhan menyadarkanku, bahwa pribadiku juga tidak sempurna dan kadang menyebalkan, tetapi Tuhan mengasihi tanpa syarat. Wah, sungguh indah kasih Tuhan!

Jika aku lanjutkan daftarnya, sepertinya akan sangat panjang. Empat hal di atas hanya menjadi perwakilan saja. Memang ada orang-orang yang membuat hariku jadi tidak menyenangkan. Sering juga keluarga adalah orang yang kita hindari. Rekan kerja membuat suasana tempat kerja tidak menyenangkan dan pekerjaan menjadi sangat berat. Pekerjaan juga bukan hal yang menyenangkan, membuat kita stres dan putus asa. Apalagi siswa atau bagi orang yang bukan guru, mereka dianggap sebagai sekadar client. Mereka bisa menjadi orang yang sangat menyebalkan dan merusak hari kita. Namun, ketika kita memandangnya dengan cara yang berbeda, ternyata mereka adalah cara Tuhan mengasihi kita. Kehadiran mereka membentuk dan mengajarkan kita tentang kasih yang tak bersyarat.

Setiap kita punya daftarnya masing-masing. Yang terpenting adalah cara kita memandang segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Menurutku, ketika kita menganggap itu sebagai beban, maka pasti itu akan membebani kita. Tetapi, ketika kita menganggapnya berkat, maka itu akan menjadi berkat bagi kita. Mari hitung cara Tuhan mengasihi kita setiap hari!

Kamu diberkati oleh ini? Yuk dukung pelayanan WarungSaTeKaMu

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. Yuniarti tresia
    Yuniarti tresia says:

    Amin
    terimakasih Tuhan untuk selalu mengasihi ku bahkan disaat aku berpikir bahwa Engkau tidak mengasihiku.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *