Hidup dalam Kebebasan

Senin, 19 Juni 2023

Baca: Galatia 5:1-7,13-15

5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

5:2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.

5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.

5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

5:5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.

5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

5:7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?

5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”

5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. —Galatia 5:1

Setiap tanggal 19 Juni di Texas, kampung halaman saya, diadakan pawai dan piknik yang meriah di tengah komunitas kulit hitam. Namun, saat sudah beranjak remaja, saya baru mengetahui makna memilukan di balik perayaan Juneteenth (paduan dari kata “June” dan “nineteenth”). Juneteenth diselenggarakan untuk memperingati hari ketika para budak di Texas pada tahun 1865 akhirnya menyadari bahwa Proklamasi Emansipasi yang membebaskan mereka dari perbudakan telah disahkan oleh Presiden Abraham Lincoln—dua setengah tahun sebelumnya. Selama itu para budak di Texas masih hidup dalam perbudakan karena tidak tahu tentang kebebasan mereka.

Bukan hal yang mustahil kita masih hidup dalam perhambaan meski telah dibebaskan. Dalam surat kepada jemaat di Galatia, Paulus menulis tentang bentuk perhambaan yang lain: menjalani kehidupan di bawah aturan-aturan agamawi yang memberatkan. Dalam sebuah ayat yang penting, Paulus mengingatkan mereka: “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Gal. 5:1). Orang-orang percaya di dalam Yesus telah dibebaskan dari aturan-aturan buatan manusia, termasuk soal apa yang boleh dimakan dan siapa yang boleh dijadikan teman. Akan tetapi, masih banyak orang percaya yang hidup dalam perhambaan tersebut.

Bisa jadi kita sendiri masih melakukan hal yang sama. Namun, sesungguhnya, begitu kita percaya kepada Tuhan Yesus, Dia membebaskan kita dari kehidupan yang tertekan oleh rasa takut terhadap standar agamawi buatan manusia. Kemerdekaan telah diproklamasikan. Marilah kita hidup dalam kemerdekaan itu dengan kuasa-Nya. —Lisa M. Samra

WAWASAN
Kitab Galatia membahas salah satu masalah paling berat yang dihadapi umat Tuhan mula-mula: bagaimana memahami dan berhubungan dengan tuntutan hukum Taurat, terutama bagi orang percaya non-Yahudi. Apakah orang percaya non-Yahudi wajib disunat dan mengikuti segi-segi hukum Taurat lainnya? Ada sebagian orang yang mengajarkan hal itu. Namun, pertemuan Paulus dengan Yesus yang telah bangkit, meyakinkannya bahwa hukum Taurat harus ditafsirkan secara berbeda, yaitu menuntun kepada Kristus dan menemukan pemenuhan di dalam Dia (Galatia 2:19-21). Menuntut orang percaya untuk mengikuti hukum Taurat ketika Kristus telah membuat mereka benar di hadapan Allah dan memerdekakan mereka (5:1,4-6) adalah “suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil” (1:6-7). —Monica La Rose

Hidup dalam Kebebasan

Pernahkah kamu terjebak dalam aturan-aturan agamawi yang mengekang kamu? Bagaimana kamu dapat mengalami kebebasan dalam Kristus?

Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau telah membebaskanku dari beban aturan-aturan agamawi yang mengekangku.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 12-13; Kisah Para Rasul 4:23-37

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. Rhema Aeterna
    Rhema Aeterna says:

    didunia ini banyak org yang penginnya hijrah tapi malah jadi budak agama. mari kita doakan mereka yg belum menerima kasih Kristus dan pepadang Tuhan

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *